Jumat, 20 September 2013

Chrysalis

Seekor ulat kecil berjalan pelan di atas dedaunan
terpukau melihat beberapa kupu-kupu cantik
terbang dengan sayap-sayapnya yang indah mengembang

Terlintas pesan ibunya,
"Kau akan menjadi kupu-kupu yang cantik
jika masanya tiba."

Dibentangkannya luas-luas asa dan harapannya
suatu hari ia akan menjadi salah satu kupu-kupu cantik
yang saat itu dilihatnya sedang hinggap di kuncup bunga
yang mustahil digapainya saat ini

Sambil tersenyum ia kembali merayap di dedaunan
dengan senandung nada riang dalam hatinya

Hari berganti hari
sang ulat bertambah besar,
masih bertengger di dedaunan
berpindah dari satu daun ke daun lainnya.

Senyuman mulai meredup
seiring harapannya yang menipis
dan mulai menguap

di titik ini keniscayaan terasa begitu nyata
di titik mana lagi dia harus bertolak demi meraih asanya

Sang ibu tak lagi di sisinya,
tak lagi bisa meredakan kegelisahannya
penantian akan waktu dan masa yang terasa tak berambang batas

Meski suara kawan terasa merdu,
baginya masih terasa sumbang
bahkan tak lagi terdengar
hanya sepi yang hinggap
jiwa seakan tak bertuan

Ia pun menepi, mencari tempat menyandarkan diri
sudah bukan lagi masa untuk mencari makan
anyaman benang satu persatu disambutnya
masih dengan kegelisahan
apakah asa itu akan terwujud?
atau hanya terhenti disini?

Andai hidup boleh tidak memilih
ia tidak memilih proses ini

Namun toh sedikit asa yang masih tersisa meski tidak menggelora
membantunya menetapkan hati untuk menjalani proses

Waktu nampak berjalan terlampau pelan baginya
asa nampak tak sebanding dengan penantian
ingin mengakhiri namun asa masih bersuara

Ia memilih bertahan
berusaha menikmati meski tidak mudah

.....................................
....................................
Pengorbanan terbayar sudah
penantian telah berbuahkan hasil
sang ulat merangkak naik keluar dari pupa
menjadi seekor Kupu-kupu manis

Senyum mengembang
pengorbanan terasa sebanding
penantian tak patut lagi dihitung
dipandangnya dengan puas kepompongnya yang kosong

I've made it.
My waiting is worth enough.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar